Thursday, September 4, 2014

Travel Guide: Museum Sultan Mahmud Badaruddin II - Palembang

Museum Sultan Mahmud Badaruddin II (SMB II) merupakan salah satu destinasi wisata yang populer di Kota Palembang di pusat Kota Palembang. Nama museum ini diambil dari nama Sultan Mahmud Badaruddin II, raja terakhir dari dinasti Palembang dan juga merupakan sultan yang paling terkenal karena perjuangannya menentang kaum kolonial. Saat ini Museum SMB II dikelola oleh Pemda Sumatera Selatan.
Tampak Depan Museum Sultan Mahmud Badaruddin II
 Museum SMB II menempati bangunan tua dan antik yang pernah digunakan sebagai rumah Regeering Commissaris pada masa kolonial Belanda. Arsitektur bangunan ini unik, karena merupakan paduan arsitektur Melayu dan Eropa. Konon lokasi tempat berdirinya bangunan ini merupakan situs Keraton Kuto Tengkuruk yang merupakan istana tempat Sultan Palembang bertahta. Istana Kesultanan Palembang ini kemudian dibumihanguskan oleh Belanda pada tahun 1823, untuk kemudian dibangun lagi menjadi bangunan yang kita lihat sekarang. Walaupun merupakan bangunan antik, namun suasana museum tidak terkesan menyeramkan.

Koleksi Museum SMB II terdiri dari replika prasasti, benda-benda kebudayaan Sumatera Selatan, dan sejarah kesultanan Palembang. Terdapat juga patung-patung peninggalan kerajaan Sriwijaya, yang merupakan bukti kebesaran kerajaan tersebut pada masa jayanya. Sedangkan pada koleksi budaya, Anda bisa melihat pelaminan adat pengantin Sumatera Selatan, alat-alat musik khas Sumatera Selatan, kain songket dan batik khas Sumatera Selatan, serta penjelasan mengenai makanan khas Sumatera Selatan. 

Lokasi dan Cara Menuju Ke Destinasi
Museum SMB II terletak di Jl. Sultan Mahmud Badaruddin II No. 2, Palembang. Untuk mencapai museum ini, anda bisa naik angkutan kota Palembang jurusan terminal Jembatan Ampera (misalnya Kertapati-Ampera, Tangga Buntung-Ampera, Plaju-Ampera, Pakjo-Ampera), turun di Terminal Jembatan Ampera. Anda juga bisa naik Bus Rapid Transit Trans Musi koridor 1 (Terminal Alang-Alang Lebar-Jembatan Ampera) dan turun di Terminal Jembatan Ampera. Dari Terminal Jembatan Ampera, anda meneruskan perjalanan dengan berjalan kaki ke arah Dermaga Benteng Kuto Besak menuju Museum. Jika menggunakan kendaraan pribadi, masuk melalui Jalan Merdeka, belok kiri sebelum kantor Walikota ke Jalan Rumah Bari, di ujung jalan belok kiri dan lurus melewati Benteng Kuto Besar menuju Museum. Museum SMB II terletak kurang lebih di depan Dermaga Benteng Kuto Besak.

Jam Buka dan Harga Tiket 
Museum buka setiap hari Senin sampai dengan Kamis pukul 08.00 hingga 16.00 WIB, Jum’at pukul 08.00 hingga 11.30 WIB, dan Sabtu dan Minggu pukul 09.00 hingga 16.00 WIB. Harga tiket masuk Rp 2.000,- per orang.

Tempat Menarik Lain Di Sekitar Destinasi
Dari Museum SMB II, Anda dapat melihat Jembatan Ampera dari dekat. Jembatan Ampera merupakan sarana penghubung Seberang Ulu dan Seberang Ilir dari kota Palembang. Jembatan ini dibangun pada tahun 1962 atas prakarsa Bung Karno, dan semula diberi nama Jembatan Bung Karno. Pada masa itu, jembatan ini merupakan jembatan terpanjang di Asia Tenggara. Namun pada masa awal orde baru, jembatan ini berganti nama menjadi Jembatan Amanat Penderitaan Rakyat (Ampera). Pada awalnya badan jembatan ini bisa diangkat sehingga kapal besar bisa melintas di bawahnya, namun sejak tahun 1970 tidak pernah diangkat lagi karena mengganggu lalu lintas.
Jembatan Ampera
Di sisi barat Museum SMB II terdapat Benteng Kuto Besak, yang merupakan salah satu situs bersejarah lainnya di Kota Palembang. Benteng berukuran 288,75 meter x 183,75 meter setinggi 10 meter dengan ketebalan dinding 2 meter ini dibangun oleh Sultan Mahmud Badaruddin I pada tahun 1780. Namun benteng ini tidak dibuka untuk umum, karena digunakan untuk kantor Kodim.

Pada hari Sabtu, Minggu atau hari libur nasional, anda bisa melakukan perjalanan menyusuri sungai Musi dengan KM Putri Kembang Dadar dan melihat aktivitas di sepanjang sungai Musi, termasuk Pasar 16 Ilir, pelabuhan Boom Baru, pabrik pupuk PT Pusri, dan kompleks Pertamina Plaju. Pada hari-hari lain, dari dermaga BKB, anda dapat menyewa perahu motor, perahu wisata kecil atau kapal ketek untuk menyusuri Sungai Musi hingga ke pulau Kemaro. Pulau Kemaro merupakan delta Sungai Musi di mana di sana terdapat kelenteng yang ramai dikunjungi penziarah, terutama saat peringatan Cap Go Meh.

Tulisan ini merupakancontoh travel guide untuk event Giveaway #WisataNusantara Komunitas Ibu-Ibu Doyan Nulis