Saturday, November 10, 2012

Tugu Pahlawan Surabaya



Tugu Pahlawan Surabaya


Tugu Pahlawan Surabaya adalah monumen peringatan Pertempuran 10 November 1945, di mana arek-arek Suroboyo berjuang melawan Pasukan Sekutu, akibat tewasnya Brigadir Jendral Mallaby dalam penyergapan beberapa hari sebelumnya. Tugu ini terletak di Taman Kebonrojo, dan lahan ini sebelumnya merupakan tempat gedung Raad van Justitie (Gedung Pengadilan Tinggi) di jaman Belanda serta markas Kempetai di jaman Jepang.

Tugu Pahlawan memiliki bentuk seperti paku terbalik dengan tinggi 41 meter, diameter bawah 3,1 meter, dan diameter atas 1,3 meter. Tanggal pertempuran bersejarah 10 November 1945 dicerminkan dalam rancangan tugu ini, yaitu 10 lengkungan di badan tugu mewakili tanggal 10, 11 ruas di atasnya mewakili bulan November, dan tinggi tugu 45 yard mewakili tahun 1945. Di kawasan Tugu Pahlawan Surabaya juga terdapat patung tokoh-tokoh Kota Surabaya pada masa pertempuran tersebut, relief di tembok area parkir yang menceritakan sejarah Kota Surabaya, serta patung Bung Karno dan Bung Hatta yang sedang membacakan proklamasi di antara pilar-pilar yang seolah merupakan reruntuhan bangunan bekas pertempuran.

Tugu Pahlawan juga dilengkapi dengan Museum 10 November yang terdiri dari 3 buah bangunan berbentuk piramid. Museum ini dibuat di kedalaman 7 meter di bawah permukaan tanah, agar tidak menghalangi keberadaan Tugu Pahlawan. Koleksi museum ini adalah benda-benda kenangan peristiwa 10 November 1945, seperti replika bambu runcing, koleksi senjata, serta foto dan lukisan situasi Surabaya menjelang dan pada saat pertempuran. Museum ini juga dilengkapi dengan ruang Audiovisual untuk menyaksikan film dokumenter Pertempuran 10 November 1945.

Koleksi yang banyak dipamerkan di museum pelengkap Tugu Pahlawan Surabaya ini adalah koleksi-koleksi yang terkait dengan Bung Tomo. Termasuk di antaranya adalah catatan harian, foto-foto, dan radio yang digunakan masyarakat Tanah Abang, Jakarta untuk mendengarkan pidato Bung Tomo. Koleksi yang paling menarik untuk disimak adalah diorama besar yang menggambarkan suasana pada tanggal 10 November 1945. Diorama ini dilengkapi rekaman pidato Bung Tomo pada tanggal 9 November 1945 malam dan 10 November1945 pagi, yang ditujukan untuk member semangat rakyat Surabaya dalam menghadapi ultimatum tentara Sekutu.

Untuk menulis kisah-kisah perjalanan seperti ini, buku Travel Writing 101 akan membantu Anda menjelajah dunia travel writing dan travel photography. Segera dapatkan buku ini di toko buku terdekat, atau menghubungi kami di 081410822982 (WhatsApp/SMS only) atau e-mail : arini_che@yahoo.com.

No comments: