Wednesday, October 31, 2012

Wisata Heritage Sawahlunto



Patung "Orang Rantai" di depan Lubang Mbah Soero


Sawahlunto berjarak 90 kilometer dari Kota Padang, dan terletak agak menyimpang dari Jalur Trans Sumatra. Sawahlunto merupakan kota tambang tertua di Indonesia, dan berkembang seiring perkembangan industri batubara yang dilakukan pemerintah kolonial Belanda. Wisata Heritage Sawahlunto merupakan salah satu upaya pemerintah Sawahlunto untuk menarik wisatawan ke Kota Sawahlunto, sekaligus untuk mempertahankan berbagai peninggalan bergaya Eropa yang pernah dibangun di Sawahlunto.

Tujuan Wisata Heritage Sawahlunto yang unik dan merupakan atraksi wisata utama di kota ini adalah Lubang Mbah Soero. Lubang ini merupakan bekas tambang batubara yang terletak di tengah Kota Sawahlunto. Tambang ini dibuka pada tahun 1896, dengan nama Lubang Tambang Soegar. Nama “Soero” berasal dari nama Soerono, mandor pertambangan yang memimpin "orang rantai", para buruh tambang yang kaki dan tangannya selalu dirantai. Lubang ini ditutup pada tahun 1932 karena air rembesan Sungai Batang Lunto yang terus menerus masuk, serta produksi gas metana yang meningkat. Tahun 2007, pemerintah Sawahlunto membuka Lubang Soegar untuk obyek wisata. Kondisi tambang ini dipertahankan semirip mungkin dengan kondisi aslinya. Untuk memasuki tempat ini, pengunjung bisa mendaftar di gedung Info Box, di mana akan dipinjamkan alat-alat keselamatan seperti topi proyek dan sepatu safety, serta akan didampingi pemandu yang sekaligus akan menjelaskan sejarah Lubang Mbah Soero.

Hanya berjarak 400 meter dari Loebang Mbah Soero, terdapat Museum Goedang Ransoem. Museum yang merupakan bagian dari Wisata Heritage Sawahlunto ini dulunya adalah dapur umum tempat memasak untuk para pekerja tambang, yang dibangun pada tahun 1892. Ketika pertambangan ditutup, tempat ini masih menjalankan fungsinya sebagai dapur umum, termasuk untuk angkatan perang Belanda, angkatan perang Jepang, dan pada masa perang kemerdekaan. Sejak tahun 2004, bangunan ini dikonservasi, dan pada tanggal 17 Desember 2005 Museum Goedang Ransoem dibuka secara resmi. Koleksi menarik dari museum ini adalah peralatan masak berukuran besar, yang digunakan untuk memproduksi makanan bagi para pekerja tambang.

Untuk menulis kisah-kisah perjalanan cantik seperti ini, buku Travel Writing 101akan membantu Anda menjelajah dunia travel writing dan travel photography. Segera dapatkan buku ini di toko buku terdekat atau dengan menghubungi kami di 081410822982 (WhatsApp/SMS only) atau e-mail : arini_che@yahoo.com.

No comments: